The Diving Bell and the Butterfly

Memoir by Jean-Dominique Bauby

Blurb

The Diving Bell and the Butterfly merupakan sebuah memoir karya jurnalis Jean-Dominique Bauby. Karya ini memerikan kehidupannya setelah ia menderita stroke hebat yang menyebabkan ia mengalami sindrom terkunci. Karya ini juga menjelaskan secara rinci tentang kehidupannya sebelum ia terjangkit stroke.
Pada 9 Desember 1995, Bauby, kepala editor majalah berbahasa Perancis Elle, terkena stroke dan jatuh koma. Dia baru sadar 20 hari kemudian. Pikirannya sadar akan sekelilingnya, tetapi fisiknya lumpuh oleh sindrom terkunci dengan pengecualian beberapa gerakan dari kepala dan matanya. Mata kanannya harus dijahit karena masalah iritasi. Keseluruhan buku ditulis berdasarkan kedipan mata kiri Bauby yang menghabiskan waktu sepuluh bulan. Menggunakan partner assisted scanning, seorang pengalih aksara berulang-ulang mengeja alfabet bahasa Perancis yang disusun berdasakan frekuensi huruf-hurufnya, hingga Bauby mengedip untuk menunjukkan huruf yang dia pilih. Buku tersebut dikarang melalui 200.000 kedipan dan rata-rata sebuah kata menghabiskan waktu kurang lebih dua menit. Buku tersebut juga mencatat kegiatan sehari-hari seseorang yang menderita sindrom terkunci.

First Published

1997

Member Reviews Write your own review

ewmunn

Ewmunn

I find it hard to fault Bauby's work in any aspect, because it simply is what it is. It isn't quite a memoir, and moreso lands in an ambiguous genre of present and personal fiction - in the sense that recollections are not meant to be precise, but fill in gaps in the life of a man who can no longer live much in the present. It's beautiful, but brief.

0 Responses posted in December
Log in to comment